• Advertise
  • Bantuan
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kerja Sama
  • Media
  • Press Kit
  • Sample Page
  • Terms and Condition
Finplan
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Finplan
No Result
View All Result
Home Artikel Lifestyle

5 Tanda Kalau Kamu Seorang Shopaholic, Si Gila Belanja

Dewi Amalia Fadzilah by Dewi Amalia Fadzilah
Februari 14, 2023
in Lifestyle
0
Shopaholic

Ilustrasi shopaholic. Sumber: Pixabay.

154
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sobat Finplan, apakah kamu tahu film berjudul Confession of a Shopaholic? Atau sudah pernah nonton? Film tersebut merupakan adaptasi dari novel The Shopaholic Series yang tayang secara resmi di tahun 2009 lalu. 

Confession of a Shopaholic berkisah mengenai Rebecca Bloomwood (diperankan oleh aktris Isla Fischer) yang punya hobi berbelanja. Item fesyen apapun yang menurutnya terlihat bagus, dia akan membeli tanpa berpikir panjang. Kebiasaan tersebut menimbulkan masalah dalam hidupnya, mulai dari karir, kisah asmara, persahabatan, sampai menjadi incaran bank karena hutang.

Film tersebut dapat menjadi representasi yang bagus mengenai gaya hidup masyarakat urban, yang mana dekat dengan modernitas dan mudah mendapatkan akses untuk memenuhi keinginan tersebut. Kamu pun mungkin setuju bahwa belanja adalah salah satu obat ampuh untuk menghalau stres. 

Terlebih lagi ketika sedang ada diskon besar-besaran untuk produk incaran kamu. Wah, jadi makin naik deh keinginan untuk berbelanja. Tapi, kalau terlalu berlebihan, bisa jadi kamu punya julukan seperti tokoh Rebecca, yaitu shopaholic. 

Lalu, apa sih arti sebutan tersebut? Apa saja tanda-tanda yang mencolok dari perilaku tersebut? Yuk kenali lebih lanjut!

Apa Itu Shopaholic?

Shopaholic
Ilustrasi belanja berlebihan.
Sumber: Pexels.

Mengutip dari laman Very Well Mind, shopaholic atau oniomania adalah hasrat belanja yang tak tertahankan. Mereka yang tergolong gila belanja akan membeli sesuatu secara impulsif, walaupun tidak terlalu butuh. Di abad ke-20, oniomania diklasifikasikan sebagai gangguan mental oleh para psikiater.

Perilaku tersebut dapat menjerumuskan seseorang pada persoalan keuangan yang fatal, seperti terlilit hutang hingga kebangkrutan. Belum lagi barang yang menumpuk di rumah yang dapat mengganggu ketenangan.

5 Ciri Shopaholic

Ilustrasi resah akibat menjadi shopaholic.
Sumber: Freepik.

Seseorang yang kecanduan belanja sering kali juga memiliki gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Selain itu, mereka akan memperlihatkan 5 tanda berikut ini:

1. Rendahnya Self-esteem

Self-esteem atau harga diri sangat terikat dengan bagaimana kamu memperlakukan atau mencintai diri sendiri. Mereka yang cenderung gila belanja biasanya punya self-esteem yang rendah, sehingga selalu merasa kekurangan. Jadi, pelarian mereka adalah belanja, yang mana bertujuan untuk meningkatkan harga diri mereka.

2. Merasa Sangat Bahagia Selepas Belanja

Berbelanja layaknya sebuah adiksi yang memberikan kesenangan ketika seseorang sedang terguncang secara emosional. Biasanya, ketika seorang onomania sedang stres, mereka tak ragu untuk membeli barang.

Saat barang sudah dalam genggaman, seorang shopaholic akan merasa sangat senang dan puas. Setelah itu, masalah yang sedang dialami akan terlupakan untuk sementara waktu. 

3. Shopaholic Sulit untuk Berhenti Belanja

Para compulsive buyer sebenarnya tahu bahwa gaya hidup tersebut salah dan membuat mereka merugi. Namun, mereka sulit berhenti dan akan melakukannya lagi di lain kesempatan.

Perasaan tersebut seperti dilema. Mereka tentu menyesal karena belanja terlalu sering. Tapi, mereka rentan terkena gangguan psikis seperti cemas dan depresi karena tidak bisa merasakan kebahagiaan lewat belanja.

4. Belanja Secara Diam-diam

Agar tidak ketahuan orang lain tentang perilaku belanja berlebihannya, para onomania masih punya celah untuk belanja, yaitu secara diam-diam melalui e-commerce. Hal ini juga dilakukan karena rasa bersalah akibat perilakunya.

5. Mengajukkan Pembuatan Kartu Kredit

Kartu kredit memberikan kemudahan transaksi bagi banyak orang. Terlebih lagi, hampir semua toko di pusat perbelanjaan menerima pembayaran dengan kartu kredit. Nah, fasilitas itu dimanfaatkan oleh shopaholic, sampai-sampai lupa bayar tagihannya. Akibatnya, mereka punya persoalan finansial yang tidak sepele.

Baca juga: 6 Cara Utang Pasti Lunas

Cara Berhenti Menjadi Shopaholic

Ilustrasi belanja dengan bijak.
Sumber: Pexels.

Tenang, Sobat Finplan. Keranjingan belanja bisa teratasi dengan baik, kok. Meskipun bisa berlalu dengan cara kamu sendiri, tapi beberapa orang membutuhkan perawatan dari profesional melalui konseling atau terapi. 

Ada beberapa langkah yang mungkin dapat membantu kamu keluar dari lingkaran belanja berlebihan. Apa saja, ya?

1. Mencari Strategi Lain

Seorang shopaholic percaya bahwa belanja adalah sumber kebahagiaan. Biar nggak berlanjut ke tingkat yang semakin parah, kamu bisa menghilangkan prinsip tersebut dan beralih pada kegiatan lain yang menyenangkan. Contohnya seperti olahraga, jalan kaki selama 30 menit di pagi atau sore hari, dna aktivitas lainnya.

2. Bantuan Dari Orang Lain? Bisa Banget!

Apakah ada keluarga atau kerabat yang piawai dalam mengatur keuangan? Nah, kamu bisa coba meminta tolong pada mereka untuk membantu kamu dalam memakai uang secara bijak, seperti bantuan untuk membeli bahan makanan atau kebutuhan lainnya agar tidak berlebihan, setidaknya selama kamu dalam proses berhenti menjadi shopaholic.

3. Tutup Akses untuk Kartu Kredit dan Uang Tunai

Sebaiknya singkirkan kartu kreditmu dan simpan uang tunai dalam jumlah kecil untuk keperluan darurat. Dengan begitu, kamu tidak bisa membeli secara impulsif.

4. Belanja dengan Orang yang Pandai Berhemat

Kalau kamu belanja kebutuhan dengan orang yang compulsive shoppers juga, yang ada proses kamu buat berhenti jadi shopaholic bisa macet, Sobat Finplan. Lebih baik belanja dengan orang yang mengadopsi gaya hidup hemat.

Shopaholic bisa menjadi kebiasaan yang dapat menjangkit siapapun, termasuk kamu, Sobat Finplan. Oleh karena itu, cermati tanda-tanda di atas ya! Jika masih kesulitan untuk berhenti, jangan ragu untuk konsultasi ke psikiater atau psikolog. 

Selain itu, mengatur keuangan jadi lebih bijak bisa menjadi penolong saat stres karena belanja impulsif. Nah, Finplan punya kelas tentang perencanaan dan kelola keuangan yang cocok untukmu dengan harga terjangkau. Yuk langsung cek kelasnya di Finplan.id!

Tags: belanjashopaholic
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cara Menghitung dan Membaca IHSG

Cara Menghitung IHSG dan Bagaimana Membacanya?

Maret 1, 2023
laptop gaming murah

10 Laptop Gaming Murah Di Bawah 20 Juta, Minat Beli?

Februari 15, 2023
Bagaimana cara menjaga keuangan akhir tahun dari toxic money habit?

Tips Jaga Keuangan Akhir Tahun dari Toxic Money Habit

Desember 15, 2022
6 Cara Utang Pasti Lunas

6 Cara Utang Pasti Lunas

Januari 9, 2023
Dana Darurat

Besaran Dana Darurat : Wajib Kamu Tahu dan Kamu Punya!

4

Mau Mulai Investasi? Ayo Cek Profil Risiko Dan 4 Faktor Ini Dulu!

3

Penting! Mengelola Keuangan Pribadi Untuk Mencapai Tujuan Finansial

3
6 Cara Utang Pasti Lunas

6 Cara Utang Pasti Lunas

3

Investasi Konservatif Katanya Cocok Untuk Orang Tua. Emang Iya?

Juni 10, 2025

Perbedaan Kredit dan Pinjaman yang Wajib Kamu Tahu!

November 28, 2024
Emergency fund - a must have things before start investment

Gak Punya Hutang, Langsung Gas Investasi?? Eits! Kumpulin Dana Darurat Dulu!

Oktober 23, 2024
saham syariah

Saham Syariah, Kriteria dan Contohnya

Januari 15, 2024

Recent News

Investasi Konservatif Katanya Cocok Untuk Orang Tua. Emang Iya?

Juni 10, 2025

Perbedaan Kredit dan Pinjaman yang Wajib Kamu Tahu!

November 28, 2024

Kategori

  • Artikel
  • Bantuan
  • Bisnis
  • Emas
  • Investasi
  • Lifestyle
  • NFT
  • Perencanaan Keuangan
  • Press Release
  • Properti
  • Reksadana
  • Saham
  • Uncategorized

Site Navigation

  • Home
  • Advertisement
  • Privacy & Policy
  • Kerja Sama
  • Bantuan
  • Press Kit
  • Disclaimer
  • Contact Us
  • Terms and Condition
  • Advertise
  • Bantuan
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kerja Sama
  • Media
  • Press Kit
  • Sample Page
  • Terms and Condition

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Advertise
  • Bantuan
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Kerja Sama
  • Media
  • Press Kit
  • Sample Page
  • Terms and Condition

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.